DAFTAR GUNUNG PALING BERBAHAYA DI INDONESIA Tipe Dan Ciri Letusan Gunung Berapi Indonesia. Informasi Umum - Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri antara pulau dan didominasi oleh perairan yang luas. Indonesia juga dikenal sebagai negeri yang rawan bencana alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan masih banyak lagi. Nah kita sebagai orang yang hidup di negeri rawan bencana ini setidaknya harus tahu apa sajakah hal yang perlu disikapi dalam kaitannya dengan siaga bencana, salah satunyadengan mencari informasi tentang kegunung apian. Nah kali ini kita akan membahas tentang macam macam gunung berapi yang ada di Indonesia berikut dengan tipe letusannya yang sering terjadi. Lihat dulu Daftar Fitur Canggih Google Chrome 17 Versi Baru Google Browser 2012 dan Foto Cahaya Misterius di Langit Rusia Penampakan UFO Bom Nuklir.
Daftar gunung paling berbahaya di Indonesia ini sengaja saa posting sebagai penambah pengetahuan seputar profil gunung berapi di Indonesia. Kita wajib tahu bahwa setiap gunung berapi mempunyai tipe letusan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Nah untuk menanggulangi bencana letusan gunung berapi hendaknya kita kenali dulu bagaimana gunung itu menyemburkan lava pijarnya.
Berikut Daftar Gunung Paling Berbahaya Dan Profil Tipe Letusan Gunung Berapi.
1. Gunung Papandayan (Jawa Barat)Tipe letusan: eksplosif, magmatik.
Bahaya primer: adalah awan panas, aliran lava, hujan abu.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
Bahaya primer: adalah awan panas, aliran lava, hujan abu.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
2. Gunung Lokon (Sulawesi Utara)Tipe letusan eflata (bom dan lava).
Bahaya primer: aliran lava dan awan panas.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
KRB III adalah 3,5 km dengan penduduk 12 ribu. Sama seperti Papandayan, kawasan ini pun belum ada pengungsi.
Bahaya primer: aliran lava dan awan panas.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
KRB III adalah 3,5 km dengan penduduk 12 ribu. Sama seperti Papandayan, kawasan ini pun belum ada pengungsi.
3. Gunung Ijen (Jawa Timur)Tipe letusan: freatik.
Bahaya primer: air asam dengan tingkat keasaman kurang dari 1 dan gas beracun dari danau kawah yang mengalir ke Kali Banyupahit hingga muara, lahar letusan, abu vulkanik, awan panas.
Bahaya sekunder: perluasan awan panas dan lahar hujan.
Bahaya primer: air asam dengan tingkat keasaman kurang dari 1 dan gas beracun dari danau kawah yang mengalir ke Kali Banyupahit hingga muara, lahar letusan, abu vulkanik, awan panas.
Bahaya sekunder: perluasan awan panas dan lahar hujan.
4. Gunung Anak Krakatau (Banten, Lampung)Tipe letusan: magmatik dengan lava basaltik dengan SiO2 rendah.
Bahaya primer: aliran lava, eflata, hujan abu. Daerah yang terkena hanya sekitar pulaunya.
"Gunung ini masih dalam fasa membangun sehingga sering meletus tetapi tidak dahsyat. Letusan dahsyat akan terjadi sesudah 3-16 abad setelah letusan 1883," kata Sutopo. KRB gunung ini di radius 3 km yang tidak ada penduduk.
Bahaya primer: aliran lava, eflata, hujan abu. Daerah yang terkena hanya sekitar pulaunya.
"Gunung ini masih dalam fasa membangun sehingga sering meletus tetapi tidak dahsyat. Letusan dahsyat akan terjadi sesudah 3-16 abad setelah letusan 1883," kata Sutopo. KRB gunung ini di radius 3 km yang tidak ada penduduk.
5. Gunung Gamalama (Maluku Utara)Tipe letusan: eksplosif.
Bahaya primer: aliran lava, awan panas, lontaran batu pijar hujan abu.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
"KRB III radius 2,5 km. Pengungsi akibat lahar dingin 3.638 jiwa atau 896 KK," tambah Sutopo.
Bahaya primer: aliran lava, awan panas, lontaran batu pijar hujan abu.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
"KRB III radius 2,5 km. Pengungsi akibat lahar dingin 3.638 jiwa atau 896 KK," tambah Sutopo.
6. Gunung Lewotolo (NTT)Tipe letusan: eksplosif.
Bahaya primer: bom gunungapi, awan panas dan eflata.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
Bahaya primer: bom gunungapi, awan panas dan eflata.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
7. Gunung Karangetang (Sulut)Tipe letusan: eksplosif.
Bahaya primer: aliran lava, awan panas, semburan bom pijar.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
Daerah bahaya radius 5 km. Saat ini tidak ada pengungsi.
Bahaya primer: aliran lava, awan panas, semburan bom pijar.
Bahaya sekunder: lahar dingin.
Daerah bahaya radius 5 km. Saat ini tidak ada pengungsi.
8. Gunung Merapi (D.I Yogyakarta)
Tipe letusan : eksplosif
Bahaya Primer : Lava pijar, wedus gembel yang mampu meluncur dengan kecepatan 500km/jam.
Bahaya sekunder : Banjir lahar dingin, hujan abu vulkanik
Profil Gunung Berapi, Gunung Meletus, Siaga Gunung, Bencana Alam, Gunung Aktif, Erupsi, Letusan