SeminBerantas. Dua minggu menjelang bulan puasa, harga beberapa bahan pangan kebutuhan pokok di pasar Semin diperkirakan mulai merangkak naik. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag), kenaikan harga terjadi mulai dari telur ayam ras, daging ayam, daging sapi, dan beras.
Harga telur ayam, sebagai contoh, sebulan terakhir hingga 24 Juni 2011 merayap naik dari Rp 15.862 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.590 per kg. Hitung punya hitung, harga telur naik 4,6% ketimbang Mei 2011.
Di tingkat eceran harga telur kemungkinan akan naik lebih tinggi lagi. Tanti, pedagang telur di Pasar Mlambangsari Semin, mengungkapkan, saat ini harga telur sudah tembus Rp 17.000 per kg, naik 13,3% ketimbang minggu lalu yang masih Rp 15.000 per kg.
Menurut Tanti, harga telur sudah naik sejak dari agen. Pekan lalu, ia membeli satu peti telur dengan volume 15 kg seharga Rp 185.000. Saat ini, harganya menjadi Rp 230.000 per peti.
Selain telur, harga daging ayam juga diperkirakan akan naik. Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Unggas, harga ayam broiler di tingkat peternak naik 32% dari Rp 12.200 per kg menjadi Rp 16.100 per kg.
Ketua Umum Pinsar menjelaskan, kenaikan harga ayam itu dipicu tingginya permintaan pasar. Selain itu, "Ada kenaikan permintaan akibat peralihan konsumsi dari daging sapi ke daging ayam," katanya.
Migrasi konsumsi daging sapi ke daging ayam itu merupakan imbas penghentian sementara pengiriman sapi bakalan Australia ke Indonesia. Larangan itu memang tak berdampak langsung terhadap pasokan daging sapi, tapi memberi efek psikologis seolah-olah Indonesia kekurangan daging sapi.
Tak pelak, harga daging sapi juga terus naik. Sepekan terakhir hingga 24 Juni 2011, harga daging sapi mencapai Rp 69.212 per kg dari sebelumnya Rp 68.381 per kg.
kenaikan harga daging sapi menjelang puasa adalah hal biasa. Tahun-tahun sebelumnya juga selalu begitu.
Beberapa bahan pangan memang sedang turun. Tapi, sudah menjadi tren, harga bahan pangan naik menjelang puasa. Lihat saja, beras dan bahan pangan lain berangsur naik.
Sekarang tinggal bagaimana kita mengantisipasi efek kenaikan harga bahan pangan ini. Tanpa antisipasi matang, inflasi bisa tak terkendali hingga tutup tahun.
Harga telur ayam, sebagai contoh, sebulan terakhir hingga 24 Juni 2011 merayap naik dari Rp 15.862 per kilogram (kg) menjadi Rp 16.590 per kg. Hitung punya hitung, harga telur naik 4,6% ketimbang Mei 2011.
Di tingkat eceran harga telur kemungkinan akan naik lebih tinggi lagi. Tanti, pedagang telur di Pasar Mlambangsari Semin, mengungkapkan, saat ini harga telur sudah tembus Rp 17.000 per kg, naik 13,3% ketimbang minggu lalu yang masih Rp 15.000 per kg.
Menurut Tanti, harga telur sudah naik sejak dari agen. Pekan lalu, ia membeli satu peti telur dengan volume 15 kg seharga Rp 185.000. Saat ini, harganya menjadi Rp 230.000 per peti.
Selain telur, harga daging ayam juga diperkirakan akan naik. Berdasarkan data Pusat Informasi Pasar (Pinsar) Unggas, harga ayam broiler di tingkat peternak naik 32% dari Rp 12.200 per kg menjadi Rp 16.100 per kg.
Ketua Umum Pinsar menjelaskan, kenaikan harga ayam itu dipicu tingginya permintaan pasar. Selain itu, "Ada kenaikan permintaan akibat peralihan konsumsi dari daging sapi ke daging ayam," katanya.
Migrasi konsumsi daging sapi ke daging ayam itu merupakan imbas penghentian sementara pengiriman sapi bakalan Australia ke Indonesia. Larangan itu memang tak berdampak langsung terhadap pasokan daging sapi, tapi memberi efek psikologis seolah-olah Indonesia kekurangan daging sapi.
Tak pelak, harga daging sapi juga terus naik. Sepekan terakhir hingga 24 Juni 2011, harga daging sapi mencapai Rp 69.212 per kg dari sebelumnya Rp 68.381 per kg.
kenaikan harga daging sapi menjelang puasa adalah hal biasa. Tahun-tahun sebelumnya juga selalu begitu.
Beberapa bahan pangan memang sedang turun. Tapi, sudah menjadi tren, harga bahan pangan naik menjelang puasa. Lihat saja, beras dan bahan pangan lain berangsur naik.
Sekarang tinggal bagaimana kita mengantisipasi efek kenaikan harga bahan pangan ini. Tanpa antisipasi matang, inflasi bisa tak terkendali hingga tutup tahun.