Berantas: Tujuh titik rawan kecelakaan di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, perlu diwaspadai menjelang masa mudik Lebaran 2011.
"Selain itu, juga ada tujuh titik rawan macet, sehingga perlu penjagaan petugas untuk mengatur lalu lintas kendaraan," kata Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian Bidang Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Gunung Kidul Eko Prasetyo, di Wonosari, Sabtu (23/7).
Menurut dia, seperti tahun lalu, sejumlah titik rawan kemacetan meliputi ruas jalan Wonosari - Playen, Nglipar - Ngawen, dan Gading - Playen. "Ruas jalan tersebut sempit, sehingga rawan macet," katanya.
Ia mengatakan selain ruas jalan yang rawan macet tersebut, Dishub juga memantau ruas jalan yang sering terjadi kecelakaan, yakni jalan Patuk - Wonosari, Wonosari - Baron, Wonosari - Karanganyar, dan Wonosari - Rongkop.
"Kontur jalan yang menanjak dan menurun, cukup berisiko bagi pengguna jalan saat masa arus mudik maupun balik Lebaran, sehingga harus selalu waspada," katanya.
Eko mengatakan Dishub akan menyiapkan 16 personel yang terbagi dalam empat regu untuk melakukan patroli keliling. "Petugas kami akan berpatroli pada H-7 hingga H+7 Lebaran di sejumlah titik," katanya.
Menurut dia, sejumlah petugas juga akan disiapkan di tujuh posko. "Di posko tersebut mereka bisa saling berkoordinasi untuk mengatasi segala kejadian di lapangan," katanya.
Tujuh posko itu, kata Eko akan ditempatkan di Kalipentung, depan kantor Pemkab Gunung Kidul, Taman Parkir Pasar, Terminal Gunung Kidul, Semin, Pantai Baron, dan Siyono. "Anggaran pembuatan posko yang disiapkan Dishub, besarannya sama dengan tahu lalu," katanya.
Ia mengatakan selain tujuh titik tersebut, Dishub juga mewaspadai kawasan perbatasan yang rawan terjadi kemacetan, karena saat arus balik Lebaran diprediksikan terjadi lonjakan jumlah penumpang kendaraan angkutan umum, dan banyaknya kendaraan pribadi.
"Gunung Kidul yang berdekatan dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur, di beberapa ruas jalan di wilayah perbatasan memang rawan terjadi kemacetan," katanya.
Sejumlah ruas jalan di wilayah perbatasan yang menjadi perhatian Dishub di antaranya di wilayah Kecamatan Ponjong (Gunung Kidul) yang berbatasan dengan Kecamatan Pracimantoro (Wonogiri, Jawa Tengah).
"Petugas yang disiapkan delapan orang dari Polres maupun Dishub," katanya.
Sebelumnya, Dishub memprediksikan terjadi lonjakan jumlah penumpang saat arus balik Lebaran, karena warga Gunung Kidul banyak yang membawa saudara maupun kerabat serta tetangga ikut bekerja di daerah rantau, tempatnya mencari nafkah.
"Pada 2010 jumlah penumpang kendaraan angkutan umum saat arus mudik Lebaran mencapai 10.324 orang, dan 17.976 penumpang saat arus balik," kata Eko.
Menurut dia, pemudik biasanya paling banyak dari Kecamatan Semin dan Ngawen, yang selama ini bekerja atau sebagai perantau di luar daerah. "Mereka banyak bekerja sebagai buruh pabrik, pekerja rumah tangga, serta penjual makanan dan minuman," katanya. (Ant/OL-3)