Polisi tangkap empat orang yang diduga pelaku penyulut petasan, saat laga Indonesia VS Bahrain pada pertandingan Pra-Piala Dunia 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (6/9).
Akibat kejadian ini, pertandingan sempat dihentikan wasit karena aksi suporter dianggap mengganggu jalannya pertandingan. Mereka yang ditangkap polisi bernisial ADA (21), pelajar, warga Rawasari, Jakarta Pusat, ditangkap petugas di sektor XII. Kemudian IRU (21), mahasiswa, warga Rawamangun, AS (18), tinggal di Kosambi, ditangkap di sektor VI, dan HR (15) warga Grogol, ditangkap petugas dari sektor V.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, seluruh tersangka tertangkap tangan sedang membawa dan akan menyalakan petasan. Ada juga yang ditangkap setelah membakar petasan.
Dari pemeriksaan, dua tersangka mengaku membeli petasan dari dalam stadion. Dua tersangka lainnya mengaku membeli dari luar stadion. "Yang beli di luar mengaku beli di daerah Mangga Dua," ujar Baharudin.
Selain menangkap pelakunya, petugas mengamankan barang bukti berupa satu petasan berukuran 40 cm, kembang api. Tapi dalam pertandingan itu, tidak ditemukan ada suporter yang membawa laser.
Saat ditanya mengenai pengamanan yang tidak ketat sehingga banyak petasan yang lolos, Baharudin mengakui ada beberapa celah bagi penonton agar bisa luput dari pengawasan aparat. Waktu pemeriksaan yang singkat yang jadi masalah.
"Lolos karena ada celah. Pagar jeruji yang ada di sekitar pintu masuk digunakan untuk memasukkan petasan," ujar Baharudin lagi.
Dalam laga itu, tim nasional Indonesia kembali menelan kekalahan setelah ditekuk Bahrain 0-2. Kini posisi Indonesia semakin terpuruk pada posisi buncit Grup E dengan dua kali kekalahan. Sebelumnya tim besutan Wim Risjbergen ini ditundukkan Iran 0-3 pada laga pertama, 2 September lalu
Akibat kejadian ini, pertandingan sempat dihentikan wasit karena aksi suporter dianggap mengganggu jalannya pertandingan. Mereka yang ditangkap polisi bernisial ADA (21), pelajar, warga Rawasari, Jakarta Pusat, ditangkap petugas di sektor XII. Kemudian IRU (21), mahasiswa, warga Rawamangun, AS (18), tinggal di Kosambi, ditangkap di sektor VI, dan HR (15) warga Grogol, ditangkap petugas dari sektor V.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, seluruh tersangka tertangkap tangan sedang membawa dan akan menyalakan petasan. Ada juga yang ditangkap setelah membakar petasan.
Dari pemeriksaan, dua tersangka mengaku membeli petasan dari dalam stadion. Dua tersangka lainnya mengaku membeli dari luar stadion. "Yang beli di luar mengaku beli di daerah Mangga Dua," ujar Baharudin.
Selain menangkap pelakunya, petugas mengamankan barang bukti berupa satu petasan berukuran 40 cm, kembang api. Tapi dalam pertandingan itu, tidak ditemukan ada suporter yang membawa laser.
Saat ditanya mengenai pengamanan yang tidak ketat sehingga banyak petasan yang lolos, Baharudin mengakui ada beberapa celah bagi penonton agar bisa luput dari pengawasan aparat. Waktu pemeriksaan yang singkat yang jadi masalah.
"Lolos karena ada celah. Pagar jeruji yang ada di sekitar pintu masuk digunakan untuk memasukkan petasan," ujar Baharudin lagi.
Dalam laga itu, tim nasional Indonesia kembali menelan kekalahan setelah ditekuk Bahrain 0-2. Kini posisi Indonesia semakin terpuruk pada posisi buncit Grup E dengan dua kali kekalahan. Sebelumnya tim besutan Wim Risjbergen ini ditundukkan Iran 0-3 pada laga pertama, 2 September lalu